Rabu, 13 Maret 2013

PENENTUAN NILAI EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL DENGAN APLIKASI CROPWAT 8.0



Evapotranspirasi adalah merupakan gabungan dari penguapan air secara bebas (evaporasi) dan penguapan melalui tanaman (transpirasi) yang dapat digunakan. Evapotranspirasi potensial atau disebut juga evapotranspirasi acuan (ETo) adalah besarnya evapotranspirasi dari tanaman hipotetik (teoritis) dengan ciri ketinggian 12 cm, tahanan dedaunan yang telah ditetapkan 70 detik/m dan albedo (pantulan radiasi) 0.23, mirip dengan evapotranspirasi pada tanaman rumput hijau luas dengan ketinggian yang seragam, tumbuh subur, menutup tanah dengan sepenuhnya dan tak kekurangan air. ETo diantaranya dapat dihitung dengan data meteorologi.

Perhitungan evapotranspirasi potensial (ETo) dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi "CROPWAT 8.0". CROPWAT 8.0 adalah program berbasis windows di versi DOS sebelumnya. Selain itu user interface sepenuhnya didesain ulang, CROPWAT 8.0 untuk windows termasuk dalam fitur baru dan diperbaharui, dikembangkan dengan menggunakan Visual Delphi 4.0 dan berjalan dengan flatform Windows.
Program yang dipakai melalui perintah DOS untuk menghitung evapotranspirasi Penman Monteith, kebutuhan air untuk tanaman dan kebutuhan air irigasi berdasarkan data iklim, tanah dan tanaman. CROPWAT 8.0 juga digunakan untuk menghitung jadwal pemberian air irigasi untuk macam-macam kondisi pengelolaan dan suplai air untuk seluruh air untuk seluruh daerah irigasi dengan bermacam-macam pola tanam tertentu. Program CROPWAT 8.0 memungkinkan pengembangan jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan perhitungan pasokan air untuk berbagai skema pola tanam. CROPWAT 8.0 juga dapat digunakan untuk mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani dan memprakirakan kinerja tanaman di bawah kedua kondisi tadah hujan dan hujan. Untuk perhitungan tersebut, dibutuhkan data-data iklim dan data-data lainnya, misalnya data tanaman, data pola tanam dan data tanah. Prosedur yang digunakan dalam CROPWAT 8.0 didasarkan pada dua publikasi FAO Seri Irigasi dan Drainase, yaitu No. 56 :"Evapotranspirasi Tanaman-Panduan untuk Komputasi Kebutuhan Air Tanaman " dan No. 33 :"Respon Panen terhadap Air".

Metode Penman-Monteith menurut Paper FAO No.56 adalah merupakan metode yang cukup dapat diterima yang menjelaskan evapotranspirasi secara teliti. Metode ini memerlukan input data meteorologi berupa : temperatur, kelembapan udara, radiasi matahari dan kecepatan angin.

Berikut adalah rumus evapotranspirasi metode Penman-Monteith  :



Keterangan :
ETo : Evapotranspirasi acuan(mm/hari),
Rn : Radiasi netto pada permukaan tanaman (MJ/m2/hari),
G : Kerapatan panas terus-menerus pada tanah (MJ/m2/hari),
T : Temperatur harian rata-rata pada ketinggian 2 m (oC),
u: Kecepatan angin pada ketinggian 2 m (m/s),
e: Tekanan uap jenuh (kPa),
e:  Tekanan uap aktual (kPa),
:  Kurva kemiringan tekanan uap (kPa/oC),
g  :  Konstanta psychrometric (kPa/oC).

CROPWAT 8.0 digunakan ketika data lokal tak tersedia, termasuk tanaman standar dan data tanah. Ketika data lokal tersedia file-file data dapat dengan mudah diubah atau diciptakan. Ada beberapa hal yang dapat dijelaskan dengan CROPWAT 8.0 di antaranya : perhitungan evapotranspirasi acuan, pemrosesan data curah hujan, pola tanam dan data tanam.


Aplikasi CROPWAT 8.0 dapat langsung didownload melalui situs FAO dengan link berikut.

Berikut adalah contoh penggunaan aplikasi CROPWAT 8.0 clik disini.

Berikut adalah contoh penentuan nilai evapotranspitasi acuan (ETo) dengan aplikasi CROPWAT 8.0 dengan menggunakan data Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK) Sungai Raya dengan metode Penman Monteith (Penulis tidak menuliskan masalah sampai ke pola tanam dan data tanam karena itu bukan tupoksi kami).




Grafik data iklim di Sungai Raya yaitu : suhu minimum, suhu maksimum, kelembapan udara rata-rata, kecepatan angin,


Grafik perbandingan antara curah hujan dan evapotranspirasi di Sungai Raya :




Grafik nilai Kc tanaman padi di Sungai Raya sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan tanaman.



Besarnya kebutuhan air tanaman dinyatakan dengan rumus :

ETp = ETo x Kc

Dengan :

ETp = kebutuhan air tanaman (mm)
ETo = evapotranspirasi (mm)
Kc   = koefisien tanaman.

Besarnya Kc (koefisien tanaman) berubah-ubah sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembangannya.

Catatan : Terima Kasih kepada Yth. Ibu Masliyana & Pak Tukeri Eko Haryanto atas infonya tentang CROPWAT 8.0






9 komentar:

Anonim mengatakan...

mencari nilai ETO setengah bulanan caranya gimana pak????

Unknown mengatakan...

aplikasi cropwat itu digunakan sebelum atau sesudah tanam pak ??? dan bagaimana penggunaan cropwat jika jauh dari stasiun cuaca???

ustadzklimat mengatakan...

@wahyu aplikasi cropwat biasanya digunakan sebelum tanam. Dengan aplikasi ini kita dapat lebih mudah menentukan nilai evapotraspirasi tanaman referensi dengan metode Penman Monteith yang memang memerlukan banyak inputan dan perhitungan lebih kompleks. Curah hujan efektif, ETo Crop dan kebutuhan air irigasi dapat mudah ditentukan baik bulanan, dasarian bahkan harian.

Unknown mengatakan...

Sangat bermanfaat

Penyebab WC Mampet mengatakan...

sip deh info nya terbaik
nice post

Unknown mengatakan...

Maaf mau tanya pak, anda pernah mencoba aplikasi SWAP (soil water atmosphere plant) untuk metode penman-monteith? Bila pernah, boleh ajarkan saya bagaimana caranya, terimakasih

Solehudin mengatakan...

pak, kalo input data ke cropwat nya harus satu-satu? atau bisa otomatis semua, pakai file excel?

Jul Hasan mengatakan...

assalamualaikum pak. maaf sebelumnya saya mahasiswa geografi ingin bertanya, pak dimana kita bisa download publikasi FAO no 53 tentang :"Evapotranspirasi Tanaman-Panduan untuk Komputasi Kebutuhan Air Tanaman ?

ROSLINA LOURU TODU mengatakan...

Cara menghitung Nilai KC bagaimana pak