Kamis, 07 Juni 2012

TAWARAN SOLUSI ISLAM TERHADAP GLOBAL WARMING

Pengertian Pemanasan global

Pemanasan global / Global warming adalah kejadian meningkatnya temperatur rata- rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat sekitar 0,18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca."


Gambar 1. Fakta kenaikan suhu secara global

Dampak pemanasan global

Pemanasan global menyebabkan suhu yang meningkat. Selanjutnya akan mempengaruhi pada perubahan siklus hidrologi, perubahan kecepatan angin, perubahan sistem radiasi, perubahan sifat fisis air laut : salinitas berkurang, temperatur air berubah (penguapan lebih banyak), konduktivitas dan densitasnya menurun, mempengaruhi pasang surut, tekanan dan sirkulasi laut.

Sejarah penemuan efek rumah kaca


Efek rumah kaca pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824, merupakan suatu proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lain di atmosfer. Kenaikan gas CO2 ini disebabkan oleh pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batubara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuh-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Selain gas CO2, yang juga dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik lain seperti metana (CH4) dan khloro fluoro karbon (CFC).

Gambar 2. Efek rumah kaca

Emisi gas CO2 adalah yang paling jadi pusat perhatian saat ini. CO2 adalah salah satu unsur yang paling berpengaruh dalam pemanasan global. Dengan meningkatnya CO2 akan mempengaruhi kenaikan suhu di permukaan bumi. CO2 sebetulnya sangat penting dalam kehidupan manusia tapi tak boleh terlalu banyak karena akan mempengaruhi pemanasan global.


Cara yang dapat ditempuh untuk membatasi konsentrasi CO2 adalah:

A. Membatasi emisi CO2.
Teknik efektif untuk mengatasi emisi karbon ada dua yaitu mengganti energi minyak yang selama ini kita gunakan dengan sumber energi alternatif lainnya yang tidak mengemisikan karbon dan penggunaan energi minyak sehemat mungkin.

B. Menyembunyikan karbon yang ada
Menyembunyikan karbon yang juga dapat membantu mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer atau dengan mengambil CO2 yang ada. Menyembunyikan karbon dapat dilakukan dengan 2 cara :

1. Di bawah tanah atau penyimpanan air tanah.
Bawah tanah atau air bawah tanah bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi CO2 ke dalam lapisan bumi atau ke dalam lautan. Lapisan bumi yang dapat digunakan adalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Dengan memompakan CO2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak di perut bumi akan membantu mempermudah pengambilan minyak atau gas yang masih tersisa. Hal ini bisa menutupi biaya penyembunyian karbon. Lapisan garam dan batubara yang dalam juga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Gambar 3. Instalasi penyimpanan CO2

2. Penyimpanan di dalam tanaman

Tumbuhan hijau menyerap CO2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2 dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan di dalam jaringan. Mengingat pentingnya tumbuhan dalam menyerap CO2 , maka perlunya memelihara pepohonan dan menanam pohon baru lebih banyak lagi.

Sebagaimana diketahui, tumbuhan melakukan fotosistesis untuk membentuk zat makanan atau energi yang dibutuhkan tanaman tersebut. Dalam fotosintesis tersebut tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang kemudian di rubah menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Kesemua proses ini berlangsung di klorofil. Kemampuan tanaman sebagai penyerap karbondioksida akan berbeda-beda. Banyak faktor yang mempengaruhi daya serap karbondioksida. Diantaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau gelap.

Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, Pohon-pohon yang berbunga dan berbuah memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga mampu sebagai penyerap karbondioksida yang lebih baik. Faktor lainnya yang ikut menentukan daya serap karbondioksida adalah suhu, dan sinar matahari, ketersediaan air.
Pohon trembesi (Samanea saman), dan Cassia (Cassia sp) merupakan salah satu contoh tumbuhan yang kemampuan menyerap CO2-nya sangat besar hingga mencapai ribuan kg/tahun.

Gambar 4. Trembesi



Gambar 5. Perbandingan antara anomali suhu yang disebabkan faktor alami, antropogenik dan keduanya

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa kenaikan suhu terus berlanjut dan akan terus pada tahun-tahun yang akan datang sebagai akibat pemanasan global. Dapat dilihat dengan model atau pun observasi bahwa ada faktor manusia (antropogenik) dan alam, serta faktor manusia lah yang lebih jauh berperan dalam peningkatan suhu global ini. Jadi manusia adalah faktor utama dari penyebab pemanasan global.

Firman Allah SWT :


Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar-Ruum : 41) .

Konsep dasar ekonomi Islam

Konsep dasar ekonomi dalam Islam adalah sebagai berikut :
  • Permasalahan ekonomi adalah permasalahan distribusi bukan produksi
  • Kebutuhan manusia terbatas (harus dibedakan antara kebutuhan dan keinginan)
  • Pemenuhan kebutuhan pokok (pribadi dan umum) menjadi fokus utama politik ekonomi Islam
  • Pembagian kepemilikan menjadi kepemilikan umum, pribadi dan negara.

Sumber daya energi adalah merupakan kepemilikan umum, tidak boleh diserahkan kepada swasta dan harus dikelola oleh negara. Rasulullah Saw, “Kaum Muslim berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput, dan api. Harga (menjualbelikannya) adalah haram (HR. Abu Dawud). Dan yang ditafsirkan sebagai api di sini adalah material-material yang dapat menghasilkan energi. Dalam cakupan yang lebih sempit, perdagangan energi dalam pandangan Islam adalah terlarang. Kata ‘berserikat’ menjelaskan bahwa energi merupakan salah satu kekayaan yang tidak boleh dikuasai secara pribadi, atau disebut dengan privatisasi.


Menurut konsep yang Islami seorang khalifah wajib menetapkan kebijakan untuk kemaslahatan umum dalam mengatasi pemanasan global dengan cara di antaranya:

  • Memperbanyak menanam tanaman yang dapat menyerap gas rumah kaca yang berlebih
Hadits Rasulullah SAW :

“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali apa yang dimakan dari pohon itu adalah sedekah baginya, dan yang dicuri (dari pohon itu) akan menjadi sedekah baginya. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas dari pohon itu menjadi sedekah. Apapun yang dimakan oleh burung dari pohon itu menjadi sedekah. (Bahkan walau.red) tidak ada yang mengurangi apapun dari tanaman itu, kecuali itu pun akan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Muslim)


“Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanam sebelum terjadi kiamat maka hendaklah dia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad)


Di dalam riwayat yang lain bahwa menanam tanaman adalah salah satu amalan yang tidak terputus sampai hari kiamat, seperti yang dikemukakan oleh Al-Imam Abu Zakariyya Yahya Ibn Syarof An-Nawawiy ra. berkata, “Di dalam hadits-hadits ini terdapat keutamaan menanam pohon dan tanaman, bahwa pahala pelakunya akan terus berjalan (mengalir) selama pohon dan tanaman itu ada, serta sesuatu (bibit) yang lahir darinya sampai hari kiamat masih ada.




Diriwayatkan, ada seorang laki-laki bertemu Abu Darda' yang sedang menanam pohon. Kemudian, laki-laki itu bertanya kepada Abu Darda', ''Hai Abu Darda', mengapa engkau tanam pohon ini, padahal engkau sudah sangat tua, sedangkan pohon ini tidak akan berbuah kecuali sekian tahun lamanya.'' Abu Darda' menjawab, ''Bukankah aku akan memetik pahalanya di samping untuk makanan orang lain?''
  • Menjaga dan mengelola hutan sesuai syari'ah
Berikut ini beberapa ketentuan syariah Islam terpenting dalam pengelolaan hutan :

1. Hutan termasuk dalam kepemilikan umum, bukan kepemilikan individu atau negara.
Hadits Nabi SAW : "Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal : dalam air, padang rumput [gembalaan], dan api." (HR. Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah).

Tuntunan Islam memelihara pohon juga berlaku saat terjadi perang. Nabi Muhammad berkali-kali memesankan kepada para sahabatnya, dalam peperangan janganlah kalian membunuh wanita, anak-anak, dan jangan menebang/merusak tanaman (pohon).
  • Menjaga keseimbangan antara tingkat polusi dan ruang terbuka hijau di setiap wilayah


  • Menghidupkan tanah-tanah mati
Menghidupkan tanah mati adalah memanfaatkan tanah untuk keperluan apapun, sehingga bisa menghidupkannya. Setiap tanah yang mati, apabila dihidupkan oleh seseorang, maka tanah tersebut secara sah telah menjadi milik orang yang menghidupkannya. Dengan adanya usaha seseorang untuk menghidupkan tanah, berarti usaha/kerja yang dilakukan orang tadi telah menjadikan tanah tersebut menjadi miliknya. Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa saja yang telah menghidupkan sebidang tanah yang mati, maka tanah tersebut adalah menjadi hak miliknya.” (HR. Imam Bukhari, dari Umar bin Khaththab)


Rasulullah saw juga bersabda :
“Siapa saja yang memakmurkan (mengelola) sebidang tanah yang tidak dimiliki seorangpun, maka dialah yang lebih berhak (atas tanah tersebut).” (HR. Bukhari dari Aisyah r.a.)
“Siapa saja yang ‘memagari’ sebidang tanah dengan ‘pagar’, maka tanah (yang telah dipagari) tersebut adalah miliknya.”(HR. Abu Daud).

  • Mengambil alih tanah-tanah yang tidak dikelola selama tiga tahun dan memberikan kepada orang lain.

  • Mengurangi emisi gas karbon dari industri, transportasi dan eksplorasi sumber daya alam.

  • Mengadopsi sains dan teknologi yang bisa menjaga kelestarian lingkungan.

  • Menciptakan mesin-mesin industri dan transportasi yang ramah lingkungan.

  • Memberikan subsidi untuk konversi bahan bakar energi yang ramah lingkungan.

  • Mendorong penelitian dan pengembangan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

  • Menetapkan metode ramah lingkungan untuk eksplorasi.

  • Menyiapkan SDM peduli lingkungan dan undang-undangnya.

Firman Allah SWT, 

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَآءَ بِنَآءًوَأَنزَلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلاَ تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ


''Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.'' (QS al-Baqarah [2] : 22).


Jadi jauh sebelum Al Gore, orang Amerika Serikat mengumumkan tentang terjadinya global warming pada tahun 2009, Rasulullah saw. sudah menganjurkan kepada seluruh umat muslim untuk peduli terhadap lingkungan, anjuran untuk menanam pohon lebih dari 1500 tahun yang lalu. Masya Allah...


3 komentar:

Penyebab Kloset Mampet mengatakan...

bagus sekali gan artikel nya
mengispirasi banget

Green Warrior mengatakan...

Artikel yang lengkap dan menarik, mari tahan laju global warming dengan menanam pohon. Sekarang semakin menarik karena ada program revolusioner, "MENANAM POHON AMANKAN BUMI SEKALIGUS MENDAPATKAN MANFAAT EKONOMOMI DALAM PENANAMAN DAN KAMPANYENYA"


Cari Tahu caranya di : http://www.greenwarriorindonesia.com
http://goo.gl/J3xVtY

Vaniaazzahra mengatakan...

Nice post ! Thanks for sharing and greetings from walisongo.ac.id