Rabu, 14 April 2010

PUTING BELIUNG

Gambar 1. Kejadian angin puting beliung (tornado skala kecil)

Pengertian

Puting beliung sama dengan tornado skala kecil. Akan tetapi tornado seperti yang biasa kita lihat di tv di luar negeri tak pernah terjadi di Indonesia. Menurut pengertian meteorologi tornado adalah kolom udara yang berputar kencang dengan membentuk hubungan antara awan Cumulonimbus atau kejadian langka dari dasar awan Cumulus dengan permukaan tanah.
Gambar 2. Contoh akibat kejadian tornado di AS yang menimbulkan kerusakan yang hebat

Puting beliung di Indonesia adalah tornado dalam skala F0-F1 pada skala Fujita, yang memiliki daya rusak rendah dibandingkan di wilayah lintang tinggi dimana memiliki daya rusak terparah hingga skala F5. Puting beliung umumnya terjadi pada masa pancaroba dan musim hujan, dengan waktu kejadian antara siang hingga malam hari. Kondisi ini dikarenakan sinar matahari sebagai bahan bakar utamanya, secara maksimal diperoleh pada periode (frekuensi bulanan yang berkaitan dengan musim) dan waktu (frekuensi harian) tersebut.

Gambar 3. Skala kerusakan tornado menurut Fujita

Puting beliung biasa terjadi pada :
a. Pancaraoba baik dari hujan ke kemarau maupun sebaliknya;
b. Musim penghujan dengan kriteria sebagai berikut :
  • 1-2 atau lebih kondisi cuacanya clear atau panas, biasanya hujan terjadi pada hari berikutnya akan lebat disertai petir dan angin kencang.
  • Biasanya pada pagi hari cerah dan berawan, maka pada sore harinya berpeluang terjadi angin kencang/puting beliung.
Sifat angin puting beliung:
  • Tidak bisa diprediksi secara spesifik hanya peluang dalam batasan wilayah, setelah melihat atau merasakan tanda-tandanya baru bisa diprediksi 0.5-1 jam sebelumnya dengan tingkat keakuratan kurang dari 50%.
  • Angin puting beliung hanya berasal dari awan Cumulonimbus (Cb), bukan dari pergerakan angin monsun atau pergerakan angin pada umumnya, sehingga dapat berpindah/bergeser sesuai dengan tekanan tinggi ke tekanan rendah dalam skala luas.
  • Tidak semua jenis awan Cb menimbulkan kejadian puting beliung, karena sangat mikro maka sangat sulit membedakannya, secara teori puting beliung dari awan Cb bersel tunggal, super sel dan multisel, kesemuanya hanya dapat dilihat di lapangan terbuka bukan dari teori monsun atau siklon atau pula model cuaca.
  • Suatu daerah yang terlanda puting beliung maka kecil kemungkinannya terjadi kedua kali, atau tak ada puting beliung susulan karena berasal dari awan Cb yang sifat tumbuhnya tergantung dari intensitas konvektif yang juga sulit diprakirakan.
  • Sangat lokal.
  • Bergerak secara garis lurus.
  • Waktunya singkat sekitar 3 menit dan tiba-tiba.
  • Terjadinya pada siang atau sore hari.
  • Malam jarang terjadi.
  • Puting beliung sulit diprediksi, namun tanda-tandanya dapat diketahui di luar rumah.
  • Terjadi pada tanah lapang yang vegetasinya kurang.
  • Jarang terjadi pada daerah perbukitan atau hutan lebat.
Gambar 4. Sejumlah bocah bermain disekitar kubah Masjid Hidayatusolikin di Desa Aluh aluh Besar, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar, Kalsel, yang terjatuh akibat disapu angin puting beliung, Rabu (18/2). (dokumen dari Metro Banjar). Kabupaten Banjar didominasi daerah tanah lapang dengan vegetasi yang kurang rawan kejadian puting beliung.

Tanda-tanda datangnya angin puting beliung:
  • Satu hari sebelumnya udara pada malam hari sampai pagi hari udaranya panas/pengap.
  • Sekitar jam 10.00 terlihat tumbuh awan cumulus (awan berlapis-lapis), di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.


Gambar 5. Awan Cumulus
  • Tahap berikutnya adalah awan tersebut akan berubah warna menjadi hitam gelap.
Gambar 6. Awan menjadi gelap

  • Perhatikan pepohonan di sekitar anda berdiri apakah ada dahan atau ranting yang sudah bergoyang cepat, jika ada hujan dan angin kencang sudah akan datang.
  • Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
  • Terdengar sambaran petir yang cukup keras, apabila indikator itu dirasakan oleh kita, maka ada kemungkinan hujan lebat, petir dan angin kencang akan terjadi.
  • Jika 1 atau 3 hari berturut-turut tak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam katagori puting-beliung ataupun tidak.
Daerah Kalimantan Selatan diprakirakan akan memasuki musim kemarau di sebelah barat pegunungan Meratus (Tabalong, Balangan, HSU, HST, HSS, Tapin, Banjarmain, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala) pada sekitar bulan Mei pada dasarian I sampai dasarian III. Sedangkan di bagian timur (Kotabaru dan Tanah Bumbu) pada bulan Juni dasarian I sampai Juli dasarian II dan Tanah Laut pada Mei dasarian II sampai Juni dasarian II

Jadi sekarang kita menuju ke musim pancaroba, perlu berhati-hati dan siaga pada kemungkinan bencana ini.

Tinjauan Islam terhadap angin kencang

Doa apabila ada angin kencang

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

"Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, dan kebaikan yang ada padanya dan kebaikan apa yang dibawanya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang ada padanya, dan kejelekan apa yang dibawanya." (H.R. Muslim).

Aisyah r.ha berkata, "Apabila terjadi awan hitam dan angin kencang, wajah Nabi saw yang biasa memancarkan nur, akan terlihat pucat karena takut kepada Allah. Beliau keluar-masuk mesjid dalam keadaan gelisah sambil terus menerus membaca doa :
"Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini dan kebaikan yang berada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim dengannya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini dan kejahatan yang berada di dalamnya dan kejahatan yang Engkau kirim dengannya."

Aisyah r.ha bercerita lagi: Apabila hujan mulai turun, maka wajah Rasulullah saw akan menjadi tidak ceria. Aku bertanya kepada beliau. "Ya Rasulullah, apabila terjadi awan mendung semua orang merasa gembira karena menandakan hujan akan turun, tetapi mengapa engkau justru terlihat ketakutan?" Rasulullah saw menjawab, "Wahai Aisyah, bagaimana aku dapat meyakini bahwa angin kencang dan awan mendung itu akan mendatangkan azab Allah? Kaum 'Ad telah dibinasakan oleh angin topan. Ketika mereka melihat awan menndung, mereka merasa gembira karena mengira akan segera turun hujan. Padahal bukan hujan yang turun, melainkan azab Allah untuk membinasakan mereka.

Allah SWT berfirman :


24. Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka, berkatalah mereka: "Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami". (Bukan!) bahkan itulah azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih,
25. yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa (Q. S Al Ahqaaf: 24-25).

1 komentar:

Belly Surya Candra Orsa mengatakan...

Great Blog....keep Blogging...!!