Rabu, 08 Oktober 2008

BANJIR DI TANAH LAUT TAHUN 2008

Keberadaan pegunungan Meratus tengah-tengah Kalimantan berakibat terbentuknya beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu DAS bagian barat, timur dan selatan pegunungan Meratus. Kabupaten Tanah Laut (Tala) termasuk dalam bagian selatan. Ada tujuh sistem DAS di Tala, semuanya bermuara langsung ke laut Jawa. Tetapi hanya lima DAS yang selalu menimbulkan banjir pada musim penghujan, yaitu DAS Kintap, Asam-Asam, Jorong, Tabanio dan Maluka. Kelima DAS tersebut berhulu di Pegunungan Meratus.

Banjir yang dari tahun ke tahun makin besar membuktikan kondisi DAS telah mengalami degradasi akibat ulah sebagian masyarakat yang tidak memperhatikan lingkungan. Faktor iklim memang juga sebagai penyebab banjir, karena saat itu hujan memang terlalu tinggi. Tapi data hujan selama 25 tahun terakhir tak menunjukkan perubahan yang signifikan, sehingga iklim merupakan faktor yang tetap. Demikian penjelasan dari akademisi Fakultas Kehutanan Unlam Suyanto, dalam kolom opini Banjarmasin Post 20-9-2008. Banjir yang terbesar terjadi di Tanah Laut terjadi pada tanggal 25-8-2008 (B.Post 26-8-2008). Beliau menyarankan adanya upaya jangka panjang merehabilitasi vegetasi non hutan terutama di bagian DAS hulu yang berlereng curam dan sangat curam, revisi peta tata ruang (RTRWK) yang ada dan membatasi pembukaan lahan seperti kebun kelapa sawit, pertambangan dan penguasaan hutan. Sedangkan jangka pendeknya dengan menambah gorong-gorong di sekitar dan normalisasi sungai seperti kanalisasi dan sodetan.